~the Beginning~
(from Sirius Black's POV)
(from Sirius Black's POV)
Aku dan Remus berdiri di seberang James dan Lily, membuat ramuan dan mencoba menebak namanya-yang bahkan bisa kujawab tanpa melihat bahan2nya. Aku tak percaya Remus tak tahu, tapi dia-seperti biasa-selalu mengikuti prosedur.
Seperti layaknya aku tak percaya Lily Evans tak jatuh cinta pada James. Dari caranya memandang James, apalagi waktu jari James terluka. Gadis itu hanya mencoba membohongi dirinya sendiri. Tolol...
Aku menghela nafas panjang, pandanganku menerobos ke arah anak-anak Slytherin yang memang sedang sekelas dengan kami, tertuju pada seorang gadis...
Aku tak tahu apa yang menyebabkannya bisa masuk Slytherin, gadis sepolos itu seharusnya ada di Huflepuff atau di Gryffindor, bersamaku...
Tiba-tiba dia menoleh ke arahku, spontan aku kaget. Melihat ekspresiku dia tersenyum--salah satu senyum terindah yang pernah ada di dunia ini, senyum yang selalu ingin kulihat sejak kami masih kecil.
Tiba-tiba orang disebelahnya berkata sinis, "Bagaimana mungkin kau bisa tersenyum pada seorang pengkhianat, Maurent? Seharusnya sudah kau lupakan dulu kalau kau pernah mempunyai sepupu bernama Sirius."
Maurent cuma memandang Lucius Malfoy dengan ekspresi sedih, di keluargaku mungkin hanya dia yang masih menganggapku ada.
"Ternyata tak hanya James yang telah terkena imbas kutukan cinta," kata Remus tiba-tiba. Aku langsung memasang ekspresi dingin, dan kembali mengaduk-aduk kuali dengan cepat tanpa menyadari bahwa kualinya telah kosong. Aku memandang Remus dengan ekspresi bingung.
"Sudah kukumpulkan ke depan," kata Remus yang mukanya merah padam menahan tawa.
***
Rou's note:
Bagian ini adalah sisi lain dari fic dengan judul yang sama, tetapi dari sudut pandang Sirius.
Massive thank you for Diandra Seman, who has written this sweet story and post it here ^ ^
Btw, ada bagian yang membuatku tersindir habis-habisan, hahaha..